ok kali ini kita akan membahas tentang bahasa palembanng alus seperti yang kita ketahui bahasa palembang alus merupakan bahasa yang dituturkan oleh 100000 orang dan biasanya diucapkan oleh berbagai kalangan {tidak seperti bahasa palembang biasa bahasa ini tidak memiliki gaya pengucapan alias murni apa adanya dan diucapkan dengan intonasi yang pelan lambat dan halus } bahasa ini berbeda beda di berbagai macam daerah nah kali ini saya akan menghimpun kata per kata dari setiap bahsa di berbagai daerah menjadi satu bahasa yang memiliki aturan formal dan baku agar lebih mudah dipelajari dan dipahami berikut transliterasinya dan semoga jadi tambah pengetahuan {perhatian: jangan marah kritik boleh tapi yang santun di kolom komentar}
sejarah bahasa palembang alus
pada awalnya hanya ada satu bahasa tunggal yaitu bahasa palembang pada waktu itu bahasa ini di zaman sriwijaya terkena banyak pengaruh akulturasi dari bahasa sanskerta dan mungkin saja bahasa palembang tercipta dari perpaduan bahasa lokal rakyat sumatra selatan dan sanskerta sampai di era kerajaan palembang darussalam bahsa ini menerima banyak sekali akulturasi dari bahasa jawa {maklum raja palembang darussalam orang jawa} dan terpecah menjadi dua bahasa yaitu bahasa palembang alus dan bahasa palembang sari-sari {bahasa yang sering dipergunakan masyarakat palembang saat ini} dan bahasa palembang ini tidak mengenal yang namanya tingkatan {seperti yang dipikirkan banyak orang} namun kalau kita berpikir secara logis bahasa palembang alus dan bahasa palembang sari-sari ini dua bahasa yang berbeda zaman {misalnya bahasa farsi sama bahasa persia} {dan juga bahasa persia sama bahasa persia tua} jadi bahasa palembang saya tekankan sekali lagi tidak mempunyai tingkatan
karakteristik bahasa dan keadaan bahasa di zaman modern
bahasa ini merupakan rumpun bahasa melayu-polinesia dan termasuk ke dalam famili bahasa sunda-sulawesi yang satu bangsa dengan bahasa melayu bahasa ini pada awalnya memiliki kemiripan dengan bahasa lampung akan tetapi karena akulturasi massal yang terjadi pada zaman palembang darussalam bahasa ini menerima kosakata dari bahasa jawa yang cukup signifikan dari jawa dan juga karena perkembangan zaman bahasa ini menerima pengaruh dari bahasa mandarin arab inggris belanda indonesia dll bahasa ini pernah menghilang pada abad ke 20 karena kesadaran masyarakat palembang yang meluas akhirnya bahsa ini digunakan di radio radio dan beberapa situs internet {mungkin saya hehe} sampai sekarang hanya bahasanya saja yang bertahan aksaranya kagak {tolong bagi yang bisa buat aplikasinya mohon segera dibuat kan sayang kalok aksara palembang punah} dan beberapa kata dari bahasa palembang alus banyak yang hilang
transliterasi indonesia ke palembang halus
perhatian sekali lagi jika tidak ada kata di bahasa palembang alus itu artinya kata yang harus anda gunakan dan anda cari ada di palembang sari-sari dan jika kagak ada kata yang digunakan dalam kedua bahasa ini maka tidak apa apa untuk menggunakan bahasa indonesia sebagai pengganti kata yang hilang {misalnya bahasa palembangnya ayam ya ayam karena katanya sudah hilang di kedua bahasa ini} {contoh satu lagi misalnya pisau di bahasa palembang alus kagak ada tapi di bahasa sari sari ada yaitu lading hanya tinggal menyesuaikan saja}
catatan penting
A.
ambil: embil
ayah: emo/ema
ayo: majeng
ada: Wènten
anak haram: budak wadon
anda/kamu: niko
B
besar: agung
baru: Anyağ
boleh: angsal
bawa: bakto
bakul: Beğunang
berpacaran: besebangun
bercerita: Betosè
besok: benjang
berbicara: Ceğios
bukan: didi
belum: Dèğèng
banyak: katah
benar: Leseğ
berapa: pintan
bagaimana: Mak~ {keterangan kata: Pundi = Mana, di~ ; ing~; nge~ = dimana,}
baik/bagus: Saè
beri: Sóng {keterangan: ngesóng = memberi; mengajukan}
bapak wali laki laki: walit
bibi: bibik
C.
cantik: cindo
celana: Seluağ
cerdik: celeketan
D.
dulu: Dómén
dipersilahkan: Diatuği
dana/sumbangan: Değmo
dapur: pawet
dalam: Jeğó {ke dalam: kelebet bisa juga kata lebet untuk menggantikan kata jego}
E.
kata dalam transliterasi bahasa ini hilang
F
kata dalam transliterasi bahasa ini hilang
G.
sudah hilang
H.
apalagi ini
I.
iya: Enggé
ini: niki
itu: niku
J.
jual: Sadé {berjualan: beSadé}
K.
kecil: alit
kencing: baul
kamar: Bélék
kerja: damel
kurang: Kiğang
ketahuan: Kebutiğan
kira: Waya
kamar 2: Pangkéng
L.
licin: lunyu
lama: lambat
luar: jabo
M
makan: Dahağ
muda: anom
musyawarah: Beğembók
meminjam: belimban
mari: majeng
mana: pundi {bagaimana: mak dimana: ngepundi}
mengira/menduga: waya
N
nama: nami
O
????/ gak ada
p
perahu: baito
pergi: kesah
pulang: mantok
Q
?
R
rumah gompok
S
sehat: penet
saja: saos
T
tau: wikan
tadi: wau
tidur: tilem {lebih halus dari sage}
tanya: taken
tidak: nano
U
uang: gedano
penutup
ya mungkin itu saja yang bisa saya sampaikan kalok ada kata kata rasis atau kata kata yang kurang sopan saya mohon maaf yang sebesar besarnya sebenarnya bukan maksud saya untuk seperti itu namun ya bagaimana lagi itu memang gaya bicara saya jadi jangan tersinggung ya
sejarah bahasa palembang alus
pada awalnya hanya ada satu bahasa tunggal yaitu bahasa palembang pada waktu itu bahasa ini di zaman sriwijaya terkena banyak pengaruh akulturasi dari bahasa sanskerta dan mungkin saja bahasa palembang tercipta dari perpaduan bahasa lokal rakyat sumatra selatan dan sanskerta sampai di era kerajaan palembang darussalam bahsa ini menerima banyak sekali akulturasi dari bahasa jawa {maklum raja palembang darussalam orang jawa} dan terpecah menjadi dua bahasa yaitu bahasa palembang alus dan bahasa palembang sari-sari {bahasa yang sering dipergunakan masyarakat palembang saat ini} dan bahasa palembang ini tidak mengenal yang namanya tingkatan {seperti yang dipikirkan banyak orang} namun kalau kita berpikir secara logis bahasa palembang alus dan bahasa palembang sari-sari ini dua bahasa yang berbeda zaman {misalnya bahasa farsi sama bahasa persia} {dan juga bahasa persia sama bahasa persia tua} jadi bahasa palembang saya tekankan sekali lagi tidak mempunyai tingkatan
karakteristik bahasa dan keadaan bahasa di zaman modern
bahasa ini merupakan rumpun bahasa melayu-polinesia dan termasuk ke dalam famili bahasa sunda-sulawesi yang satu bangsa dengan bahasa melayu bahasa ini pada awalnya memiliki kemiripan dengan bahasa lampung akan tetapi karena akulturasi massal yang terjadi pada zaman palembang darussalam bahasa ini menerima kosakata dari bahasa jawa yang cukup signifikan dari jawa dan juga karena perkembangan zaman bahasa ini menerima pengaruh dari bahasa mandarin arab inggris belanda indonesia dll bahasa ini pernah menghilang pada abad ke 20 karena kesadaran masyarakat palembang yang meluas akhirnya bahsa ini digunakan di radio radio dan beberapa situs internet {mungkin saya hehe} sampai sekarang hanya bahasanya saja yang bertahan aksaranya kagak {tolong bagi yang bisa buat aplikasinya mohon segera dibuat kan sayang kalok aksara palembang punah} dan beberapa kata dari bahasa palembang alus banyak yang hilang
transliterasi indonesia ke palembang halus
perhatian sekali lagi jika tidak ada kata di bahasa palembang alus itu artinya kata yang harus anda gunakan dan anda cari ada di palembang sari-sari dan jika kagak ada kata yang digunakan dalam kedua bahasa ini maka tidak apa apa untuk menggunakan bahasa indonesia sebagai pengganti kata yang hilang {misalnya bahasa palembangnya ayam ya ayam karena katanya sudah hilang di kedua bahasa ini} {contoh satu lagi misalnya pisau di bahasa palembang alus kagak ada tapi di bahasa sari sari ada yaitu lading hanya tinggal menyesuaikan saja}
catatan penting
Ğğ = bunyi/pelafalan r khas Palembang. Diambil dari alfabet latin-Turki yang memiliki bunyi pelafalan yang mirip dengan pelafalan r di Palembang yang tidak menggeletar seperti dalam bahasa Indonesia. (Dalam bahasa Palembang: Bedeğót).
Éé = Bunyi e pada kata "tempe".
Èè = Bunyi e pada kata "obeng", "bopeng".
Óó = Bunyi o pada kata "kado", "manado".
A.
ambil: embil
ayah: emo/ema
ayo: majeng
ada: Wènten
anak haram: budak wadon
anda/kamu: niko
B
besar: agung
baru: Anyağ
boleh: angsal
bawa: bakto
bakul: Beğunang
berpacaran: besebangun
bercerita: Betosè
besok: benjang
berbicara: Ceğios
bukan: didi
belum: Dèğèng
banyak: katah
benar: Leseğ
berapa: pintan
bagaimana: Mak~ {keterangan kata: Pundi = Mana, di~ ; ing~; nge~ = dimana,}
baik/bagus: Saè
beri: Sóng {keterangan: ngesóng = memberi; mengajukan}
bapak wali laki laki: walit
bibi: bibik
C.
cantik: cindo
celana: Seluağ
cerdik: celeketan
D.
dulu: Dómén
dipersilahkan: Diatuği
dana/sumbangan: Değmo
dapur: pawet
dalam: Jeğó {ke dalam: kelebet bisa juga kata lebet untuk menggantikan kata jego}
E.
kata dalam transliterasi bahasa ini hilang
F
kata dalam transliterasi bahasa ini hilang
G.
sudah hilang
H.
apalagi ini
I.
iya: Enggé
ini: niki
itu: niku
J.
jual: Sadé {berjualan: beSadé}
K.
kecil: alit
kencing: baul
kamar: Bélék
kerja: damel
kurang: Kiğang
ketahuan: Kebutiğan
kira: Waya
kamar 2: Pangkéng
L.
licin: lunyu
lama: lambat
luar: jabo
M
makan: Dahağ
muda: anom
musyawarah: Beğembók
meminjam: belimban
mari: majeng
mana: pundi {bagaimana: mak dimana: ngepundi}
mengira/menduga: waya
N
nama: nami
O
????/ gak ada
p
perahu: baito
pergi: kesah
pulang: mantok
Q
?
R
rumah gompok
S
sehat: penet
saja: saos
T
tau: wikan
tadi: wau
tidur: tilem {lebih halus dari sage}
tanya: taken
tidak: nano
U
uang: gedano
penutup
ya mungkin itu saja yang bisa saya sampaikan kalok ada kata kata rasis atau kata kata yang kurang sopan saya mohon maaf yang sebesar besarnya sebenarnya bukan maksud saya untuk seperti itu namun ya bagaimana lagi itu memang gaya bicara saya jadi jangan tersinggung ya